Sabtu, 30 Oktober 2010

Wonosidi Lor Juara Green and Clean Kulonprogo 2010



Wonosidi Lor dan Panjatan I Juarai Green and Clean

KULONPROGO – RW 29 Pedukuhan Wonosidi Lor Wates, dan Pedukuhan I Panjatan, terpilih menjadi best of the best lomba kampung/RW DIY Green and Clean tingkat Kabupaten Kulonprogo. Kedua pemenang selanjutnya akan mewakili Kabupaten Kulonprogo pada tingkat Provinsi DIY.

RW 29 Wonosidi Lor, terpilih sebagai kampong Green and Clean untuk kategori kepadatan tinggi. Sedangkan Pedukuhan I Panjatan, untuk kategori kepadatan rendah. Kedua pemenang ini mendapatkan tropi dari bupati dan uang pembinaan Rp 2,5 juta.

Wakil bupati Mulyono, mengatakan lomba DIYGC ini merupakan salah satu langkah untuk mendorong pola hidup bersih dan hjijau. Mulai dari pengelolaan sampai, penanaman pohon hingga optmalisasi sampah menjadi barang yang bernilai guna. Lomba yang sudah beberapa tahun digelar rutin ini, diharapkan mampu menyadarkan masyarakat dan menjaga lingkungan di sekitarnya.

Menurut Mulyono, masalah sampah menjadi persoalan yang sulit diselesaikan di kota besar. Kondisi yang sama juga terjadi dis ebagian wilayah di Kulonprogo. Keberadaan TPA sampah Ringinardi, sudah tidak lagi mampu menampung sampah. Sedangkan di TPA Banyuroto, terkendala sarana jalan.

“Adanya kesadaran pengelolaan sampah, akan menciptakan lingkungan yang sehat disamping mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelas Mulyono.

Sementara itu, salah satu Panitia Yoki Ruspiantoro menuturkan lomba seperti ini telah dilaksanakan semenjak 2005 silam. Lomba ini diarahkan untuk mendorong perilaku masyarakat dalam mengelola sampah, untuk mewujudkan DIY yang hijau.

“Lomba ini siikuti 361 kampung dan RW se Provinsi DIY,” jelasnya. (kuntadi)

Minggu, 27 Juni 2010

Wonosidi Lor, Juara IV LKBN tingkat Provinsi DIY

Wonosidi Lor, Juara IV LKBN tingkat Provinsi DIY
KULONPROGO – Kampung wonosidi Lor melalui program Gerdu Tobat, berhasil menduduki juara harapan I dalam Lomba Kampung Bersih Narkoba (LKBN) tingkat Provinsi DIY, 2010. Atas prestasi ini, mendapatkan tropi dan uang pembinaan senilai Rp 2.500.000 dari Badan narkotika nasional. Penyerahan dilakukan pada puncak peringatan Hari Narkoba (HANI) yang dipusatkan di Alun-alun Wates Sabtu (26/6) lalu.
Hadiah diserahkan oleh Bupati Kulonprogo Toyo Santoso Dipo, yang didampingi wagub Pakualam IX bersama dengan kapolda Brigjend Sunaryono, dan diterima oleh Ketua I Hamam Mutaqien.
Kepala Dukuh Wonosidi Lor, Marsiyati, mengaku prestasi yang diraih berkat kerjasama dari seluruh panitia dan masyarakat setempat. Sejumlah program telah dilaksanakan dengan baik. Mulai dari sosialisasi, upaca pencegahan hingga bentuk kepengurusan Badan Narkotika Pedukuhan (BND) Wonosidi Lor.
“Atas prestasi ini menjadikan kami lebih tertangtang untuk menjadikan kampung Wonosidi Lor, bebas Narkoba,” tuturnya.
Keberadaan lembaga yang telah mendapatkan SK dari Lurah Desa wates, akan dimaksimalkan untuk pengembangan di masa mendatang. Lembaga yang sudah terentuk akan terus melakukan aksi penanggulanga, pencegahan dan deteksi dini terhadap narkoba, AIDS, dan merokok.
Ketua I Hamam Mutaqien, mengaku, dengan prestasi yang diraih, akan dijadikan modal untuk mengikuti lomba kampung Green and Clean. Warga sudah sepakat untuk kembali mengikuti lomba yang akan dilaksanakan oleh Pemkab Kulonprogo dan tingkat Provinsi DIY.
“Sebenarnya juara bukan menjadi tujuan utama, tetapi lebih kepada pemahaman masyarakat untuk mencegah, dan menanggulangi peredaran gelap narkoba,”tuturnya.
Selama proses lomba berlangsung, masyarakat sudah sepakat untuk menghentikan konsumsi minuman keras. Selain sudah banyak korban, tidak ada manfaat yang diperoleh masyarakat. (tet)

Kamis, 17 Juni 2010




Lukis Murah, KBN Tambah Semarak
KULONPROGO – Gelar lomba Kampung Bersih Narkoba 2010, disambut antusias oleh semua warga Wonosidi Lor Desa Wates Kecamatan Wates Kulonprogo. Ajang ini diapresiasikan oleh para generasi muda dengan melukis aneka mural di sejumlah titik strategis. Hasilnya Kampung Wonosidi Lor sebagai salah satu peserta KNB tingkat Provinsi DIY tambah semarak.
Hampir setiap ujung pedukuhan, banyak ditampilkan aneka mural dalam berbagai aliran seni. Ini merupakan salah satu upaya mewujudkan kampung bersih narkoba. Melalui gerakan tolak narkoba dan obat terlarang lainnya (gerdu Tobat), seluruh warga diajak untuk peduli dan memerangi peredaran narkoba.
Beberapa rkeasi mural ini banyak menampilkan ajakan untuk menjauhi dan mengkonsumsi miras. Selain itu juga banyak terbawa pesan, ancaman bagi pengguna. Tidak ketinggalan beberapa semboyan anti merokokpun ikut ditampilkan.
“Semua mural ini dikerjakan oleh para remaja,” jelas Hardi Atmojo, salah satu kader KBN Wonosidi Lor.
Keberhasilan membentuk berbagai mural ini ternyata banyak disikapi warga dengan positip. Justru semakin hari semakin banyak yang menawarkan dinding rumah atau bagian rumah mereka dihiasi dengan gambar untuk menolak terhadap narkoba.
Mari kita saling bergandeng tangan untuk memberantas narkoba, dan mewujudkan kampung Wonosidi Lor bersih dari narkoba. (tet)

Senin, 14 Juni 2010



Pedukuhan Wonosidi Lor, wujudkan Kampung bebas Narkoba

*Bentuk Satgas Anti Narkoba

KULONPROGO (SI) - Pedukuhan Wonosidi Lor, Desa Wates, Kecamatan Wates, Kulonprogo bertekad menjadikan kampungnya sebagai daerah bebas Narkoba. Berbagai kegiatan terus digalakkan untuk mengkampanyekan penolakan terhadap peredaran narkoba. Program inipun dikemas dalam Gerakan Terpadu Tolak Peredaran Narkoba dan Obat Terlarang Lainnya (Gerdu Tobat) dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Kepala Pedukuhan Wonosidi Lor Marsiyati menuturkan gerakan penolakan terhadap narkoba sudah lama dicanangkan oleh para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Karang Taruna sebagai organisasi pemuda pun cukup mendukung program ini. Targetnya, wilayahnya menjadi bebas dari peredaran narkoba.

Program Kampung bersih narkoba, yang digagas oleh badan narkotika nasional (BNN) dirasakan sangat tepat dengan program kampong. Program ini mampu memotivasi warganya untuk semakin gencar melakukan sosialisasi melalui berbagai media.

“Target kita menjadikan Wonosidi Lor bebas Narkoba, disamping menjuarai lomba kampong bersih narkoba,” tuturnya, di sela jalan sehat dan pelantikan satgas narkoba, kemarin.

Menurutnya sejumlah kegiatan telah dan akan dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut. Sosialisasi terus dilaksanakan dalam berbagai event kampong. Mulai dari pertemuan RT, RW, KKLKMD, PKK, hingga karang taruna. Kegiatan pengajianpun, ikut diselipkan sebagai ajang sosialisasi. Tidak ketinggalan, anak-anak dan lansia, ikut diberikan pemahaman mengenai ancaman dan bahaya narkoba.

“Ini merupakan salah satu upaya mendukung terciptanya program nasional Indonesia bebas narkoba 2015,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Kampung bersih Narkoba, Purwanto, optimis kampong Wonosidi Lor mampu lolos dalam lomba tahun ini. Kegiatan yang dilakukan cukup semarak dan didukung seluruh warga masyarakat. Hampir di setiap pintu mausk, telah dipasangi spanduk dan slogan penolakan. Sejumlah titik strategispun, diberikan umbul-umbul dan media sosialisasi lain.

“Begitu kita masuk, akan banyak mural di tembok-tembok, untuk mengingatkan akan bahaya narkoba,”tuturnya,.

Menurutnya, sebagai puncak acara, kemarin siang digelar jalan sehat yang melibatkan seluruh masyarakat. Sepanjang perjalanan akan dibagikan brosur anti narkoba, dan yel-yel untuk mengkampanyekan pola hidup sehat nati narkoba. Bahkan peserta membawa berbagai atribut dan poster layaknya aksi demo.

Disisi lain, Purwanto mengaku untuk mengawal tercapainya program kampong bersih Narkoba telah dibentuk satgas khusus. Satgas ini terdiri dari generasi muda dan tokoh masyarakat. Mereka telah dibekali pemahamanan mengenai narkoba. (kuntadi)